Pengobatan Sakit Kepala Tegang
Pengobatan sakit kepala tegang bertujuan untuk meredakan gejala secepatnya dan mencegah sakit kepala kambuh. Sebagai langkah pertama untuk mengatasi sakit kepala tegang, pasien dapat segera mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan paracetamol, begitu gejalanya muncul.
Jika obat-obatan tersebut tidak dapat meredakan gejala, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengevaluasi obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien dan mungkin meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:
Dokter juga dapat memberikan obat-obatan lain di samping pereda nyeri, seperti:
Gejala Sakit Kepala Tegang
Gejala sakit kepala tegang umumnya berupa rasa sakit dan berat di dahi, kepala bagian atas, kedua sisi kepala, kulit kepala, maupun bagian belakang kepala dan bahu. Sakit tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau terus-menerus sepanjang hari.
Gejala lain yang dapat muncul adalah:
Berdasarkan lama berlangsungnya gejala, sakit kepala tegang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Perlu diketahui bahwa sakit kepala tegang berbeda dengan migrain. Pada penderita migrain, aktivitas fisik biasanya akan memperparah kondisi. Gejala migrain juga bisa disertai mual, muntah, dan gangguan penglihatan. Sebaliknya, aktivitas fisik tidak membuat sakit kepala tegang menjadi lebih parah.
Sakit kepala tegang yang hanya terjadi sesekali tidak memerlukan penanganan medis. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda jika sakit kepala tegang terjadi beberapa kali dalam 1 minggu atau jika gejalanya sangat mengganggu.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami sakit kepala dengan karakteristik seperti berikut:
Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang terjadi ketika otot di leher dan kulit kepala berkontraksi atau menegang. Belum diketahui mengapa hal tersebut terjadi. Namun, setiap penderita sakit kepala tegang bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda.
Beberapa hal yang diketahui dapat memicu sakit kepala tegang adalah:
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Ketegangan di Mata (Sakit Kepala Tegang)
Ini adalah salah satu penyebab sakit kepala sampai ke mata. Ketegangan mata sering disebabkan oleh aktivitas mata berlebihan atau penggunaan mata dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat yang cukup.
Aktivitas seperti bekerja di depan komputer dalam waktu lama, membaca dalam cahaya yang kurang, atau mengemudi dalam kondisi yang kurang nyaman secara ergonomis dapat menyebabkan ketegangan mata. Hal ini dapat menghasilkan sakit kepala yang terasa di area sekitar mata, serta rasa tegang di dahi atau pelipis. Istirahat mata, perubahan posisi, atau pemanasan mata dengan kompres hangat dapat membantu mengurangi ketegangan ini.
Baca Juga: Sakit Kepala Karena Sinus: Bagaimana Pengobatannya?
Sinusitis merupakan kondisi di mana saluran-saluran sinus Anda meradang atau tersumbat. Salah satu gejala yang sering terjadi adalah rasa sakit di daerah sinus, yang mencakup area di sekitar mata dan dahi.
Ketika saluran-saluran sinus tersumbat, tekanan dapat membangun di dalamnya, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di daerah tersebut. Infeksi sinus atau alergi sering menjadi penyebab utama sinusitis. Gejala lain yang mungkin Anda alami termasuk hidung tersumbat, lendir yang berlebihan, atau rasa sakit pada gigi.
Penyebab sakit kepala sampai ke mata selanjutnya adalah migrain. Bagian yang relevan dengan mata adalah bahwa migrain bisa menyebabkan rasa sakit hingga ke mata. Selain rasa sakit yang tajam, migrain juga sering disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
Migrain sering terjadi dalam serangan yang berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari, dan kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Meskipun penyebab pasti migrain masih belum sepenuhnya dipahami, berbagai faktor seperti perubahan hormon, pola makan, stres, dan faktor genetik dapat berperan dalam memicu migrain.
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker
Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?
Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:
Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?
Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.
Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan
Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker
Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?
Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:
Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?
Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.
Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Neuralgia Oksipital
Penyebab sakit kepala sampai ke mata selanjutnya adalah Neuralgia oksipital. Kondisi ini merupakan gangguan saraf yang memengaruhi saraf oksipital besar atau kecil, yang berjalan dari leher menuju bagian belakang kepala dan mata. Ketika saraf ini teriritasi atau meradang, hal itu bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar dari tengkuk ke bagian belakang mata.
Sensasi yang sering digambarkan sebagai tajam atau menusuk ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengobatan neuralgia oksipital dapat melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan rasa sakit, terapi fisik, atau dalam beberapa kasus, tindakan medis seperti blok saraf untuk meredakan gejala. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis saraf jika Anda mengalami gejala neuralgia oksipital.
Vertigo adalah suatu kondisi yang membuat individu merasa pusing atau seolah-olah dunia berputar, biasanya disebabkan oleh masalah dalam sistem keseimbangan dalam telinga dalam. Selain perasaan pusing yang intens, vertigo juga dapat disertai dengan pusing yang terasa di mata.
Ini terjadi karena perubahan dalam keseimbangan dan orientasi tubuh dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur mata dan otot-otot di sekitar mata. Pada beberapa kasus, rasa sakit mata bisa menjadi salah satu gejala yang mengiringi serangan vertigo, dan kondisi ini memerlukan perhatian medis untuk diagnosis dan manajemen yang tepat.
Beberapa gangguan mata, seperti glaukoma (tekanan tinggi dalam mata), keratitis (peradangan pada kornea yang merupakan bagian luar mata), dan uveitis (peradangan pada lapisan tengah mata), dapat mengakibatkan rasa sakit di mata. Glaukoma seringkali disertai dengan nyeri mata yang intens dan penurunan penglihatan. Keratitis dapat menyebabkan rasa sakit dan sensasi “terbakar” di mata. Uveitis, yang terjadi pada lapisan dalam mata, juga dapat menimbulkan rasa sakit mata, bersama dengan gejala seperti mata merah dan penglihatan kabur.
Semua kondisi ini memerlukan evaluasi medis yang cepat dan pengobatan yang sesuai untuk mencegah kerusakan mata yang lebih lanjut. Jika Anda mengalami gejala seperti ini, segera berkonsultasi dengan dokter mata atau profesional medis yang berkualifikasi.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Mata Buta?
Bila Anda merasakan sakit kepala sampai ke mata, sebaiknya periksa ke dokter untuk deteksi dini sehingga mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Telah direview oleh dr. Marvin
Diperbarui pada 27 Februari 2024
Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.
Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.
Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.